Nun, Perahu Kehidupan yang Sedang Berlayar Menuju Muara-Nya: Ikang Fawzi dan Marissa Haque

(1) Mempertahankan Pernikahan; (2) menjaga perkawinan; dan(3) Merawat Cinta-kasih, sejak menikah siri di Desa Gekbrong, Sukabumi pada 3 Juli 1986 & di Catat Negara pada 12 April 1987.

Jakarta 12 April 1987, Pernikahan Resmi Ikang Fawzi & Marissa Haque

Jakarta 12 April 1987, Pernikahan Resmi Ikang Fawzi & Marissa Haque
Tercatat Resmi di KUA Jakarta Selatan, Ijab & Kabul di Jl. Lapangan Roos Raya 36, Tebet Utara, Jaksel (Rumah Orang Tua Marissa)

Damai dan Sentosa serta Kompak Lahir dan Bathin Keluarga Ikang Fawzi & Marissa Haque

Damai dan Sentosa serta Kompak Lahir dan Bathin Keluarga Ikang Fawzi & Marissa Haque
Damai dan Sentosa serta Kompak Lahir dan Bathin Keluarga Ikang Fawzi & Marissa Haque

Total Tayangan Halaman

Nun, Perahu Kehidupan yang Sedang Berlayar Menuju Muara-Nya: Ikang Fawzi dan Marissa Haque

Premis Cinta Kami Menjadi Kekasih Allah Azza wa Jalla (Ikang Fawzi & Marissa Haque, dari dulu hingga kini)

Lagu: "Panggilan Jiwa" (Ikang Fawzi dan Candra Darusman/Anak-anak Deplu RI)


The First and the Last, Marissa Haque Menyanyi Rekaman bersama Fariz RM



Senin, 27 Desember 2010

Tulisan Bersama Ikang Fawzi & Marissa Haque tentang Manajemen SDALH Indonesia (1)

Manajemen Bencana
Manajemen adalah sebuah seni dalam hal melaksanakan suatu pekerjaan dengan melalui/perantaraan orang lain, demikian dinyatakan oleh Follet (1941). Sementara Doh (2005) menyatakan bahwa sebuah keputusan didalam manajemen stratejik adalah sebuah seni yang mengatur atau mengelola beberapa individu yang berada didalam sebuah organisasi didalam mencapai sebuah tujuan bersama/goal concruance, dengan menggunakan seluruh potensi yang ada melalui suatu proses pertimbangan stratejik untuk mengambil sebuah keputusan stratejik.

bunda-marissa-haque-fawzi-yang-syariah_498x480Terkait dengan telah terjadinya kemerosotan lingkungan hidup yang ditandai dengan terjadinya bencana alamiah maupun akibat ulah manusia semisal: (1) banjir; (2) longsor; (2) tsunami; (3) letusan gunung; (4) kekeringan; (5) kebakaran hutan, dan alin sebagainya yang telah menelan sangat banyak korban jiwa serta kerugian material terasa sangat memukul seluruh bangsa Indonesia. Dan sangat dirasakan bahwa Indonesia jauh tertinggal dibandingkan denga beberapa negara tetangga terkait masalah manajemen SDALH (sumber daya alam dan lingkungan hidup)-nya.

Menurut data yang dipaparkan oleh Asia-Pacific Disaster Report 2010 yang disusun oleh Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk kawasan Asia dan Pasifik (ESCAP), sejak tahun 1980 sampai 2009 bencana alam yang teradi diseluruh wilayah Indonesia tercatat sebagai berikut: (1) kerugian jiwa sebanyak 191.164 orang meninggal/ peringkat ke-2, lalu 17.545.000 orang menjadi korban/peringkat ke-9; serta (2) kerugian ekonomi mencapai US$.22.582 miliar/peringkat ke-8.

Walau segala hal terkait bala bantuan kemanusiaan di Idnonesia terhadap bencana yang ditimbulkan oleh alam ini—seperti biasanya--terkesan ‘lamban dan pilih kasih’ dalam hal prioritas lokasi penanggulangan, tak terhingga bantuan serta relawan terus mengalir deras dari berbagai wilayah diseluruh Indonesia. Hal ini menjadi salah satu indikator positif dari modal sosial/social capital bangsa yang masih tinggi rasa empati terhadap sesama saudaranya.

Memang bergantian dan semakin terus menerus berkelanjutan, bencana datang secaa bertubi. Sampai tanggal ditulisnya esei ini, dari Departemen Sosial RI tercatat dalam periode pemerintah sekarang ini sebanyak 312 kejadian (peringkat ke-4). Disaat kita semua terperangah akan Indonesia sebagai bumi Nusantara yang akrab dengan bencana, kesiagaan menghadapi bencana yang semakin kerap datang belum tampak dilakukan secara lebih sistemik dan berkelanjutan.

Koordinasi Siaga Bencana
ikang-fawzi-suami-marissa-haqueUU No.24 Thn 2007 tentang Penganggulangan Bencana memberikan definisi bencana sebagai sebuah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Sedangkan kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna. Standar tanggap darurat juga sudah diatur dalam UU ini, melalui koordinasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Kesiapsiagaan, peringatan dini dan mitigasi bencana menjadi faktor kunci dalam penanggulangan bencana.

-------
[1]Follet, Mary Parker. 1941. The Theory of Social and Economic organizations. Talcott Parsons, transl., 1947; distilled from Weber’s Multi-volume Work, “Wirtscahft und Gesellscahft” (Economi and Society)

[1] Doh, Jonatan. P. 2005. Strtaegic Management, in Journal in Mangement Studies, in May Edition

Selasa, 14 Desember 2010

Menjelang NIkah 25 Tahun Ikang Fawzi dapat MBA dari UGM: Doa Marissa Haque


Ikang Fawzi (Foto:Arie Yudhistira/Koran SI)
JAKARTA - Ikang Fawzi tengah bergembira. Jerih payahnya kuliah selama 1,5 tahun berbuah manis. Suami Marissa Haque ini meraih gelar MBA dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

"Saya senang sekali akhirnya bisa dapat gelar. Saya kuliah selama 1,5 tahun. Selesainya bisa cepat karena saya serius sekali," ungkap Ikang yang dihubungi okezone, Selasa (14/12/2010).

Rocker kelahiran 23 Oktober 1959 itu mengambil judul tesis Analisa Strategi Bisnis Properti-tainment di Salah Satu Industri Bisnis Properti (studi pada PT Impian Jaya Ancol). Dia membuat tesis dengan judul demikian dengan alasan tersendiri.

"Saya pikir bisnis ini kan yang penting bisa berkelanjutan. Banyak yang berbisnis, tapi kemudian hilang. Kalau Ancol ini pernah diterpa krisis ekonomi 1998 dan 2008, tapi bisa bertahan karena dia menggunakan properti-tainment. Jadi entertainment itu untuk mempercepat recover industri properti yang sedang lesu," bebernya.

Berkat keseriusan dalam menggarap tesis setebal 300 halaman, ayah dua anak ini mendapat nilai sempurna, A. "Secara ilmiah itu memang bidang saya. Intinya, di situ saya gunakan ilmu yang saya punya. Jadi saya lama di entertain, kemudian ingin saya ilmiahkan," urainya.

Disinggung tentang kegiatan sang istri yang giat menimba ilmu, Ikang memberikan pujian.

"Wah, kalau dia sih gila sekolah. Kalau saya enggak seperti dia yang sekolah terus kayak sudah jadi makanan sehari-hari. Mungkin kalau dia di UGM mengambil dua gelar sekaligus, MBA dan hukum (MA)," katanya.(ang)

Minggu, 12 Desember 2010

Mbak Yuli Hakim Sepupu Madura Inspirasi Berumahtangga Kami: Marissa Haque & Ikang Fawzi

Salah seorang sepupu dari pihak Mamaku asal Madura selalu sangat menyenangkan hati. Namanya kupanggil dengan sebutan kasih dengan mbak Yuli Hakim. Kebetulan suaminya sekarang mendapatkan amanah dari pemerintahan Presiden SBY menjadi Ketua LIPI bernama Prof. Dr. Lukman Hakim.

mbak-yuli-hakim-sepupu-marissa-haque-ketua-dharma-wanita-lipi-2010Mbak Yuli adalah seorang Dokter Hewan--seniorku di IPB, Bogor-- dan seorang perempuan ibu usia matang yang sangat care terhadap cara hidup sehat serta menu makanan sehat serba organik dan menularkan kebaikan tersebut kepada seluruh pribadi yang dekat dihatinya.

Mbak Yuli Hakim juga seorang muslimah yang sangat ta'at--maklumlah keturunan Kyai/NU masyarakat di ujung pulau garam Madura itu. Dikala hatiku galau, biasanya rumah mbak Yuli adalah destinasi 'nyaman dihati' tempatku bertandang walau sekedar curhat kecil sembari makan siang sebelum aku pergi kekampus UGM di Jakarta. Komples LIPI diwilayah Jakarta Pusat (atau Selatan ya?) sangat nyaman untuk didatangi. Tapi sesungguhnya kenyamanan tersebut karena sang empunya rumah sangat hangat dan santun.

Mas Lukman sendiri adalah sorang scholar murni asal Bangka, Sumatra. Profesor LIPI mantan aktivis HMI dari Fakultas Ekonomi itu merupakan salah seorang panutan di FE-UI. Berada diantara keluarga Madura-ku ini membuat kognisiku menjadi terus terasah menuju kebaikan serta kebijakan ilmu mumpuni serta rendah hati. Aku berlajar banyak dari kehidupan sederhana mereka. Bahkan ketika sudah saatnya pindah kerumah tugas yang lebih besarpun--hak Mas Lukman sebagai Ketua LIPI menggantikan Prof. Dr. Jenni yang pensiun--Mas Lukman dan Mbak Yuli masih merasa lebih baik tetap dirumah tugas/dinas LIPI yang mungil-tertata apik serta selalu tersedia makanan sehat-bergizi. Subhanallah... matur nuwun sanget nggih mbak Yul Kekasih Allah... Terimakasih banyak untuk semuanya... untuk kebaikan hatinya... untuk bimbigan ilmu Islamnya... dan untuk kesempatan menjadi pembicara tunggal didalam memotivasi para ibu Dharma Wanita LIPI sekitar dua bulanan yang lalu.

mbak-yuli-hakim-sepupu-marissa-haque-ketua-dharma-wanita-lipi-2010lipi

May God bless you always sist... salam buat Mas Lukman dan anak-anak dari saya sekeluarga di Tasikmalaya, Jabar.

Utha Likumahuwa Sahabat dalam Perkawinan Kami: Ikang Fawzi & Marissa Haque


Mas Utha (Utha Likumahuwa) adalah penyanyi pop-jazz terkenal Indonesia yang merupakan salah seorang sahabat Ikang Fawzi suamiku sejak lebih dari seperempat abad yang lalu.

Setelah secara pribadi saya lama sekali tidak berjumpa, pada akhir tahun 2009 dan awal tahun 2010 yang lalu keluarga kami alhamdulillah mendapat curahan rezeki untuk show di kota Medan, Sumatra Utara dengan honorarium yang tidak kecil melalui Mas Utha dan Mbak Deby istrinya. Y
ah…an old and new yang sangat berkesan sebagai pertanda kebangkitan kembali suamiku didunia music dan tarik suara. Karena selain tembang-tembang kenangan masa 80-an yang belakangan ini kembali ‘in’ karena masih sangat disukai masyarakat luas Indonesia, juga dikarenakan banyak yang menganggap bahwa musik tahun 80-an punya ciri yang tak dapat disamakan dengan era musik era sebelum maupun sesudahnya. Kali ini di Hotel Scarlet, Dago, kota Bandung, keluarga kami dan keluarga Mas Utha kembali dipertemukan bersama grup “REUNI” yang dikomandani oleh salah satu perncetusnya bernama Adjie Soetama.

Berawal dari paguyuban rasa kangen sesama musisi-penyanyi 80-an, grup Reuni dideklarasikan pada sekitar pertengahan tahun 2009 lalu. Alhamdulillah rekaman perdana grup ini sangat lancar, album Reuni kini telah beredar di berbagai gerai kaset Disc Tara diseluruh Indonesia. Hasil penjualan album oerdana Reuni-pun alhamdulillah laris-manis-tanjung kimpul!

Terkait dengan acara malam ini di gedung Sambuga, kota Bandung, atas jasa Ikang Fawzi suamiku yang sejak telah beberapa saat lalu telah menjalin kerjasama dengan Departemen Pekerjaan Umum dan juga atas arahan Ibu Ir. Yennel, MSi dan alumni ITB angkatan ’75, malam ini pada pukul 19.00 tertanggal 6 Juni 2010 perhelatan semi-akbar “Wayang Jazz dan Reuni” dilangsungkan. Suasana sangat nyaman, penuh bahasa kasih, akrab, serta aman-menyenangkan menyeruak. Para pekerja seni Indonesia angkatan 80’an ini memang sejujurnya amat-sangat kompak dan mampu cepat berbaur dengan para alumni ITB angkatan ’75.

Sejak pertama dibentuknya, memang para personil grup Reuni ini saling dukung, saling menunjang, serta saling bertukar job satu dengan lainnya. Adjie Soetama misalnya, yang dari dulu memang berbakat entrepreneur ternyata didalam perjalanan waktunya semakin terasah marketingship serta salesmanship-nya. Kemudian dengan bergabungnya Ikang Fawzi suamiku dalam grup Reuni tersebut, alhamdulillah me-leverage kepastian masukan job grup ini setiap bulan sejak grup Reuni ini didirikan.

Rezeki suamiku artinya rezeki saya dan juga anak-anak dirumah. Yang lebih penting diatas itu semua adalah bahwa ada rasa bahagia tertentupada hatiku ini kala melihat Ikang Fawzi suamiku yang bila sudah berkumpul dengan teman-teman musisinya yang tidak dapat lebih lanjut saya uraikan dengan kata-kata. Dunia yang saya fahami sebagai sejenis’tonikum’ bagi kesehatan jiwa, mental-spiritual suamiku. Yah, memang yang namanya pekerja seni, mau apapun profesi dirinya dalam bidang-bidang lain yang tak berkaitan langsung dengan kesenian, bila memang ada waktu yang tepat, energi yang belum terbuang, dan komunitas yang menunjang, maka kembali kepada dunia berkesenian saya duga akan memperpanjang umur kami-kami ini karena hati yang bahagia dan hirupan energi positif dari alam lingkungan hidupnya.

Lihatlah bagaimana Ikang Fawzi suamiku dalam usianya yang telah 50 tahun itu tetap fit dan terlihat 10 tahun lebih muda. Begitu juga Mas Utha Likumahuwa yang telah hampir 60 tahunan, terlihat juga 10-15 tahun lebih muda. Saya meyakininya sebagai anugerah tak ternilai dari Allah Azza wa Jalla terhadap dunia kehidupan yang membuat hati mereka selalu berbaik sangka dan ber-positif thinking. Dan sebagai istrinya didalam doa serta didalam asa selalu ingin berbagi rasa dan jiwa yang senada dalam irama simfoni dalam suka dan duka serta ingin hidup bahagia sampai tua berdua bergandengan tangan dengan Ikang Fawzi suamiku, kebahagiaan suamiku adalah kebagaianku dan keluarga juga adanya. Bahkan sangat kupercaya bahwa secara sadar cinata kami—Ikang Fawzi dan saya Marissa Haque adalah ‘tuk yang pertama dan terakhir…sampai mati satu suami satu istri sampai mati. Insya Allah demikian adanya… saya melihat suasana bathin seperti ini juga ada pada pasangan Addie MS dan Memes Adisaputra sahabat lainnya lagi dari Ikang Fawzi suamiku. Dulu kami merupakan dua pasang figur publik yang sangat mesra yang diajak oleh BASF Award keliling Eropa Barat karena prestasi sebagai aktivis industri musik Indonesia yang mendongkrak penjualan kaset berkat karya nyata dan produksinya. Kami juga saat itu bernagkat bareng Utha Likumahuwa, namun Utha saat itu tidak membawa istrinya.

Nah, gaya hidup Addie MS dan Memes Adisaputra dari dulu hingga kini tetap sama, yaitu ramai penuh kasih dan tawa serta mesra. Kurang lebih Ikang Fawzi suamiku dan saya sendiri seperti itu, paling kalau ada perbedaan hanyalah bahwa kehidupan kami sekarang sejak sepuluh tahun yang lalu menjadi lebih Islami dan berkiblat kepada menjalankan syariat Islam dengan lebih baik dari hari kemarin. Dalam dalam keradaan hidup dan cara menghidupkan hati bahagia, rasanya isnya Allah melalui dunia musik dan para musisi negeri ini kebaikan hati dalam positif thinking yang akan memperpanjang umur insya Allah menjadi bagian dari hari-hari kehidupan yang banyak membawa manfaat dunia dan akhirat.
Bila Utha Likumahuwa dan keluarganya, Addie MS dan keluarganya, serta Ikang Fawzi dan keluarga dapat lebih terlihat awet muda, bahagia, dan insya Allah panjang umur, barangkali kehidupan musisi sehat tanpa narkoba seperti keluarga kami bertiga Utha, Addie MS, dan Ikang Fawzi dapat menjadi promosi positif atas musik sebagai pilihan profesi hidup yang membawa manfaat bagi diri, keluarga, masyarakat sekeliling, serta Indonesia. Dari angkatan 80-an menuju Indonesia bahagia menjawab tantangan zaman…

Insya Allah….

Selasa, 07 Desember 2010

Siapapun Anda, Terimakasih Banyak Cah Pamulang: Marissa Haque & Ikang Fawzi

Fwd dari Cah Pamulang tim 'diduga' Pak Bupati Ismet Iskandar dari Kabupaten Tangerang, Banten dalam salah satu blogdetik.com milik kami. Siapapun anda dibalik nama ini, terimakasih banyak ya Bung!

Fwd> Mbak Icha… belum tentu Vina ada maksud menggoda suami Mbak. Terlepas dari apapun yang dipakai Vina itu adalah kebebasan berbusana.

Bahkan sekalipun Vina Panduwinata topless dan memamerkan sepasang payudadara dia yang ekstra besar bagi ukuran perempuan Indonesia umumnya. Jika Mas Ikang memang kuat imannya, maka seharusnya dia tidak akan ada masalah jika ada wanita berbusana sexy di sekitarnya. Sebenarnya yang paling bertanggung jawab untuk menjaga perasaan istri disini adalah suami, bukan wanita lain yang ada di luar pernikahan.

Jika Mas Ikang sudah tahu istrinya nggak suka Mas Ikang dekat2 dengan wanita lain ya Mbok dijaga perasaan istrinya. Jangan setelah selesai pelak-peluk malah menyalahkan Vina & Memes.

Alhamdulilllah memang pada akhirnya banyak masyarakat muslim Indonesia yang kondisi keimanannya lebih baik dari anda mendukung keberatan anda atas kedua penyanyi senior Indonesia yang anda rasakan menggangu keharmonisan seksual rumah tangga anda.

Katakan pada Ikang Fawzi suami ndakan punya pilihan untuk menolak dipeluk dari awal oleh VIna Panduwinata yang memang minor terdengar agak gatal pada lelaki muda dan ganteng… Jadi jangan setelah selesai berpeluk2an malah bermasalah dengan istrinya. Saya mengagumi anda yang cantik, salehah, dan scholarly.

Tapi anda masih punya tantangan lain kedepannya yaitu mengajak suami jadi lebih Islami, just relax aja… cukup bicara pada suami bahwa itu nggak baik, sentuh hati suamimu dengan bahsa kalbu, saya rasa itu adalah langkah yg dewasa dan islami.

Damai dan Sentosa serta Kompak Lahir dan Bathin Keluarga Ikang Fawzi & Marissa Haque

Damai dan Sentosa serta Kompak Lahir dan Bathin Keluarga Ikang Fawzi & Marissa Haque
Damai dan Sentosa serta Kompak Lahir dan Bathin Keluarga Ikang Fawzi & Marissa Haque